Archive for Agustus 2023

  • 4. Upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan pada manusia

    0

     Upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan manusia

    Siapa pun dapat mengalami berbagai gejala pencernaan yang sesekali mengganggu. Misalnya, nyeri perut, asam lambung berlebih, maag, mual, konstipasi, hingga diare.

    Ketika berbagai gejala ini sering terjadi, tentu akan mengganggu aktivitas dalam keseharian Anda. Namun, jangan khawatir, ada beberapa cara memelihara organ pencernaan agar masalah di atas tidak terjadi pada Anda.


    https://img-cdn.medkomtek.com/yTCkjFr4PNSHGh0W7_-nB_-dMx4=/730x411/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/article/ey1G8-MaGBZLyzSJvtmqS/original/007046600_1641971545-Cara-Alami-Menjaga-Kesehatan-Pencernaan.jpg


    1. Konsumsi Makanan Bernutrisi

    Di zaman modern, makanan mengalami begitu banyak pemrosesan yang mampu meningkatkan risiko gangguan pencernaan.

    Mengonsumsi diet rendah pengawet, lemak trans, serta pemanis buatan dapat memperbaiki pencernaan dan melindungi dari gangguan pencernaan.

    2. Konsumsi Cukup Serat

    Gerakan usus akan rutin dan tidak terhambat apabila Anda mengonsumsi diet tinggi serat. Serat terbagi menjadi 3, yakni serat larut air, serat tidak larut air dan prebiotik.

    Serat larut air ditemukan dalam kacang-kacangan, biji-bijian dan oats, sedangkan serat tidak larut air dapat ditemukan di dalam sayur dan gandum utuh.

    Prebiotik banyak ditemukan dalam berbagai buah, sayuran, dan akan dicerna oleh bakteri baik dalam usus, sehingga mengurangi risiko peradangan usus.

    3. Perbanyak Lemak Sehat

    Konsumsilah lemak sehat yang cukup akan membantu penyerapan beberapa nutrisi yang larut dalam lemak, salah satunya Omega-3.

    Omega-3 mampu yang ditemukan dalam ikan berlemak seperti salmon, makarel, sarden, serta beberapa kacang-kacangan mampu mengurangi peradangan dan menurunkan risiko peradangan usus.

    4. Cukupi Kebutuhan Cairan

    Apabila Anda kekurangan minum air putih, BAB tidak akan lancar setiap harinya. Ini nantinya akan menyebabkan konstipasi.

    Cukupi kebutuhan cairan dengan mengurangi minuman berkafein dan meningkatkan konsumsi buah dan sayuran berkadar air tinggi.

    Contoh makanan yang dapat melancarkan dan menyehatkan pencernaan, antara lain timun, melon, tomat, seledri, dan stroberi.

    5. Kelola Stres

    Ketika tubuh dalam keadaan stres, hal ini berpengaruh terhadap pencernaan. Berhubungan dengan peradangan usus, konstipasi, bahkan diare.

    Mengurangi stres dengan meditasi dan latihan relaksasi telah menunjukkan perbaikan gejala gangguan pencernaan.

    6. Makan dengan Khusyuk

    Hentikan segala aktivitas ketika Anda butuh makan. Segala aspek makanan seperti tekstur, suhu, dan rasa akan lebih Anda ketahui ketika tidak menyambi makan bersama aktivitas lain.

    Misalnya, bermain gawai, menonton, dan bermain. Dengan demikian, gangguan pencernaan seperti kembung dan maag akan jarang terjadi.

    7. Kunyah Makanan dengan Baik

    Mengunyah makanan akan membuatnya lebih mudah dicerna. Ketika mengunyah, kelenjar liur dalam mulut akan memproduksi air liur yang dibutuhkan untuk mencampur berbagai makanan di dalam lambung kelak.

    8. Olahraga Teratur

    Olahraga rutin mampu memperbaiki pencernaan dan mengurangi gejala konstipasi. Tak hanya itu, olahraga juga mampu mencegah terjadinya berbagai kondisi peradangan usus.

    Dengan rutin berolahraga, Anda akan merasakan BAB lebih teratur dan minim keluhan pada pencernaan.

    9. Dengarkan Tubuh Anda

    Ketika Anda sedang emosional atau cemas, Anda akan cenderung tidak memerhatikan apakah sudah merasa lapar maupun kenyang.

    Meluangkan waktu untuk merasa rileks dan memerhatikan diri sendiri akan mengurangi gejala gangguan pencernaan.

    10. Hentikan Kebiasaan Buruk

    Beberapa kebiasaan buruk yang sering kali tidak disadari memengaruhi kesehatan pencernaan, misalnya adalah merokok dan mengonsumsi terlalu banyak alkohol. Begitu pula makan ketika sudah larut malam.

    Posisi tubuh setelah makan pun perlu diperhatikan. Setidaknya beri waktu 3-4 jam setelah makan sebelum berbaring dan tidur agar makanan berpindah dari lambung ke usus kecil.

    Perubahan dalam diet dan gaya hidup dapat memperbaiki kesehatan pencernaan apabila Anda sesekali mengalami gejala gangguan pencernaan, maupun gejala yang sudah dialami sejak lama.

    sumber: https://www.klikdokter.com/info-sehat/pencernaan/cara-alami-menjaga-kesehatan-pencernaan

  • 3. Gangguan pada sistem pencernaan manusia

    0

     Gangguan pada sistem pencernaan manusia

    Gangguan pencernaan adalah gangguan pada saluran pencernaan atau disebut juga saluran gastrointestinal. Saluran tersebut termasuk kerongkongan, hati, lambung, usus halus, usus besar, kantong empedu, dan pankreas. Beberapa jenis gangguan pencernaan dapat berlangsung singkat dan sembuh dengan perawatan rumahan, sementara kondisi lainnya dapat berlangsung lama dan mungkin membutuhkan bantuan dokter untuk mengatasinya. Adapun macam-macam gangguan pencernaan yang umum terjadi adalah sebagai berikut:

    https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fners.unair.ac.id%2Fsite%2Findex.php%2Fnews-fkp-unair%2F30-lihat%2F1653-tips-menjaga-kesehatan-sistem-pencernaan&psig=AOvVaw3jLHcQpqLXwFM1LyAD2810&ust=1691717835531000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBEQjRxqFwoTCID17qb60IADFQAAAAAdAAAAABAK




    1. GERD

     

    GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah jenis gangguan pencernaan yang terjadi saat asam lambung naik menuju kerongkongan. Hal tersebut disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter bagian bawah kerongkongan. Normalnya, katup ini akan menutup setelah makanan masuk ke lambung. Namun, pada penderita GERD katup tersebut tidak bisa menutup dengan sempurna sehingga membuat asam lambung naik ke kerongkongan.

     

    GERD dapat menyebabkan penderitanya mengalami sensasi terbakar di dada, nyeri dada, kesulitan menelan, mual, muntah, dan batuk. Diagnosis penyakit GERD dapat dilakukan melalui pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi. Kemudian, untuk mengatasinya Anda pun perlu mengubah gaya hidup dan pola makan, termasuk:

     

    • Makan makanan dengan porsi yang lebih kecil
    • Tidak langsung berbaring setelah makan
    • Menghindari makanan pedas, berlemak, asam, dan kafein
    • Meninggikan kepala saat tidur
    • Konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan antasida atau obat penghambat asam

    2. Tukak Lambung

     

    Tukak lambung merupakan luka yang terjadi pada dinding lambung. Jenis gangguan pencernaan ini disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori atau efek samping penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka panjang.

     

    Ciri umum tukak lambung meliputi kembung, mual dan muntah, feses berwarna gelap, penurunan berat badan yang tak diketahui penyebabnya, serta hilangnya nafsu makan. Untuk melakukan diagnosis tukak lambung lebih lanjut dapat dilakukan pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi.


    3. Batu Empedu

     

    Batu empedu merupakan contoh gangguan pencernaan yang terjadi akibat cairan empedu mengandung terlalu banyak kolesterol dan limbah sisa metabolisme. Gangguan ini juga dapat terjadi jika pelepasan empedu mengalami hambatan. Gejala pada batu empedu meliputi:

     

    • Nyeri kolik
    • Radang kantung dan saluran empedu
    • Ikterus atau jaundice (penyakit kuning)

     

    Adapun faktor risiko terjadinya batu empedu bisa terjadi pada seseorang dengan kondisi:

     

    • Gemuk
    • Berusia lebih dari 40 tahun
    • Perempuan
    • Usia subur
    • Tidak mampu memecah dan menyerap makanan berlemak
    • Sering buang angin

     

    Batu yang terdapat di dalam kantung empedu bisa menyebabkan nyeri hebat di bagian perut kanan atas. Kondisi ini dapat diatasi dengan obat-obatan hingga operasi.


    4. IBS

     

    IBS atau Irritable Bowel Syndrome adalah sekumpulan ciri-ciri gangguan pencernaan, termasuk sakit perut dan perubahan buang air besar yang setidaknya terjadi tiga kali per bulan selama tiga bulan berturut-turut. Gejala lainnya ialah kembung, diare, sembelit, dan munculnya lendir pada feses.

     

    Gejala tersebut belum diketahui pasti apa penyebabnya. Namun, faktor-faktor tertentu seperti infeksi bakteri pada saluran cerna, kondisi kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, stres, serta konsumsi makanan tertentu diduga berkaitan dengan terjadinya IBS. Penanganan IBS dapat dilakukan dengan beberapa cara di bawah ini:

     

    • Menghindari makanan yang memicu gejala
    • Mengurangi stres
    • Makan dalam porsi kecil, mengonsumsi lebih banyak serat
    • Olahraga secara teratur dan istirahat cukup

    5. IBD

     

    Inflammatory Bowel Disease atau IBD adalah kondisi peradangan yang berlangsung lama di saluran pencernaan. Dua jenis paling umum dari IBD yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Jenis gangguan pencernaan berikut dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan, diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, demam, serta penurunan berat badan.

     

    Adapun penyebab IBD sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, respons sistem kekebalan yang tidak biasa diduga menjadi pemicunya. Selain itu, respons virus, bakteri, dan alergi kemungkinan juga memicu terjadinya peradangan. IBD dapat didiagnosis melalui pemeriksaan kolonoskopi & pemeriksaan laboratorium fecal calprotectin dan dapat diatasi tergantung pada penyebabnya. Perawatan khusus seperti obat-obatan diperlukan untuk:

     

    • Mengurangi peradangan
    • Memblokir respons kekebalan
    • Mengobati atau mencegah infeksi
    • Mengobati diare parah
    • Mengelola nyeri ringan tanpa obat antiinflamasi non-steroid (NSAID)

    6. Diare

     

    Jenis gangguan pencernaan berikutnya adalah diare. Seseorang dikatakan menderita diare apabila mengalami peningkatan frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari disertai tekstur feses yang lebih cair. Adapun penyebab gangguan pencernaan ini bermacam-macam, seperti infeksi rotavirus atau bakteri, efek samping obat, serta perubahan pola makan. Selain peningkatan frekuensi BAB, beberapa gejala diare lainnya termasuk kram perut, demam, mual, kembung, hingga adanya darah pada tinja.

     

    Diare dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sebenarnya jenis gangguan pencernaan ini sangat mudah diobati, namun pada kasus diare parah yang tidak segera ditangani bisa berakibat fatal, khususnya pada anak-anak. Penderita diare membutuhkan obat yang bermanfaat untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang.


    7. Konstipasi atau Sembelit

     

    Konstipasi atau sembelit adalah kondisi saat seseorang sulit atau jarang buang air besar. Apabila Anda buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu, maka kemungkinan Anda mengalami sembelit. Adapun gejala utamanya adalah tekstur feses keras. Di samping itu, ciri-ciri gangguan pencernaan ini antara lain:

     

    • Mengejan saat buang air besar
    • Merasa seperti ada penyumbatan di rektum sehingga feses sulit dikeluarkan
    • Merasa tidak tuntas setelah buang air besar
    • Memerlukan bantuan untuk mengeluarkan feses, misalnya menggunakan jari tangan atau menekan perut

     

    Sembelit bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kurangnya konsumsi makanan berserat, kurang minum air, hingga pengaruh obat-obatan seperti antasida atau obat antiinflamasi non-steroid. Selain itu, penyebabnya juga bisa dari intralumen seperti feses yang keras ataupun tumor. Sedangkan penyebab dari ekstralumen bisa karena pendesakan lumen usus oleh massa organ lain. Memperbanyak asupan serat, cairan, dan olahraga akan membantu mengatasi kondisi ini. Anda juga dapat mengonsumsi obat pencahar atau pelunak feses sebagai solusi sementara.


    8. Wasir atau Hemoroid

     

    Wasir atau hemoroid merupakan salah satu dari macam-macam gangguan pencernaan yang lebih sering dialami oleh orang di atas usia 50 tahun. Ini merupakan contoh gangguan pencernaan yang terasa menyakitkan dikarenakan pembuluh darah di saluran anus mengalami pembengkakan.

     

    Wasir dapat menimbulkan gejala seperti nyeri dan gatal pada anus serta keluarnya darah saat BAB, bahkan kadang juga bisa membuat penderitanya sulit duduk. Penyebab utama wasir yaitu sembelit kronis dan kehamilan. Sementara mengejan saat BAB, duduk di toilet dalam waktu lama, dan diare kronis merupakan kemungkinan penyebab lainnya.

     

    Cara mengatasi wasir untuk derajat awal bisa dengan perubahan gaya hidup seperti mengonsumsi banyak cairan dan makanan berserat serta obat-obatan. Namun, jika sudah memasuki stadium lanjut, maka dibutuhkan tindakan operasi.


    9. Penyakit Divertikular

     

    Penyakit ini termasuk divertikulosis atau terbentuknya kantong kecil di dinding usus besar dan divertikulitis atau ketika kantong tersebut mengalami peradangan. Anda mungkin akan merasakan kembung, mencret, atau nyeri di perut bagian bawah.

     

    Penyebab gangguan pencernaan ini masih belum diketahui secara pasti, namun diduga hal itu berkaitan dengan gen. Faktor lainnya meliputi kurangnya aktivitas fisik, penggunaan NSAID dan steroid, serta memiliki kondisi yang melibatkan dengan sistem imun.


    sumber:https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/9-macam-gangguan-pencernaan-penyebab-dan-cara-mengobatinya

  • 2. sistem pencernaan manusia

    0

     Sistem pencernaan manusia

    Sistem pencernaan manusia melibatkan berbagai macam organ di dalam tubuh, mulai mulut hingga anus.Proses pencernaan pada manusia dibedakan menjadi dua jenis, yaitu proses mekanik serta proses kimiawi atau enzimtais. Cara kerja proses mekanik adalah mengubah makanan dari bentuk kasar menjadi halus, sedangkan proses kimiawi mengubah zat makanan dari bentuk kompleks menjadi sederhana.


    https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fhealth.kompas.com%2Fread%2F2020%2F06%2F06%2F080200668%2Fsistem-pencernaan-fungsi-organ-dan-cara-menjaga-agar-tetap-sehat%3Fpage%3Dall&psig=AOvVaw0Zq7WsvidqvqZiVBd99qTP&ust=1691204429656000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBEQjRxqFwoTCJCl4M2BwoADFQAAAAAdAAAAABAS


    Organ Sistem Pencernaan Manusia

    1. Mulut
    Di dalam mulut manusia tersusun atas gigi, lidah, air liur, dan kelenjar ludah, yang berfungsi menjalankan proses mekanik dan kimiawi dari makanan supaya bisa masuk ke pencernaan.


    2. Kerongkongan (esofagus)
    Kerongkongan adalah saluran penghubung antara mulut dan lambung. Di kerongkongan ini, semua minuman atau makanan yang sudah dikunyah akan melaju menuju lambung.


    3. Lambung (ventrikulus)
    Lambung adalah kantung yang terletak di rongga perut sebelah kiri. Lambung berfungsi memecah makanan agar berubah menjadi seperti bubur. Di dalam lambung, makanan akan bercampur dengan zat asam dan enzim.


    4. Usus halus
    Usus halus atau usus kecil adalah bagian terpanjang di saluran pencernaan manusia. Peran usus halus yaitu memecah sekaligus menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.

    Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerap (ileum).


    5. Usus besar (kolon)
    Usus besar mempunyai panjang sekitar 5-6 meter yang terdiri atas tiga bagian yaitu sekum, kolon, dan rektum.

    Sisa makanan yang tidak diserap di usus halus secara perlahan bergerak menuju usus besar dan menjadi feses. Usus ini adalah bagian terakhir atau ujung dari sistem pencernaan.


    6. Rektum
    Rektum atau disebut juga poros usus merupakan bagian akhir dari usus besar. Rektum menjadi penghubung antara usus besar dengan anus.

    Organ ini berguna untuk menampung feses dari usus besar, sampai tiba saatnya dikeluarkan tubuh lewat anus.


    7. Anus
    Anus adalah lubang tempat saluran pencernaan berakhir, yang menjadi jalan keluarnya feses dari dalam tubuh. Apabila feses telah siap dibuang, maka otot sfingter akan mengatur pembukaan dan penutupan anus.

    Cara Kerja Sistem Pencernaan Manusia
    Berikut urutan dari cara kerja sistem pencernaan manusia, mulai dari mulut sampai berakhir di anus.

    Manusia mengonsumsi minuman dan makanan, lalu dimasukkan ke dalam mulut untuk dikunyah dan dihancurkan oleh gigi.
    Setelah selesai dikunyah, makanan tersebut ditelan dan masuk ke dalam kerongkongan dengan gerakan peristaltik yaitu seperti diremas-remas.
    Makanan mulai masuk ke lambung. Di tempat ini, makanan kembali dihaluskan dengan gerakan otot-otot lambung dan diproses secara kimiawi.
    Hasil pecahan makanan dari lambung selanjutnya masuk ke usus halus untuk disaring kembali, yaitu memisahkan antara nutrisi dari makanan dan zat sisa.
    Setelah nutrisinya diambil, sisa-sisa makanan menuju usus besar dan mengalami pembusukan dan berubah menjadi feses.
    Feses terdorong secara lambat dan teratur oleh gerakan peristalsis dan disimpan ke dalam rektum sebelum dikeluarkan lewat anus.
    Selanjutnya, muncul kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya, feses terdorong keluar lewat anus.

    sumber : https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230308210717-569-922668/sistem-pencernaan-manusia-organ-fungsi-dan-cara-kerjanya

  • 1. makanan sebagai sumber energi manusia

    0

     makanan sebagai sumber energi manusia

    Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja) atau melakukan suatu perubahan. Manusia membutuhkan energi untuk bekerja, bergerak, bernapas, dan mengerjakan banyak kegiatan. Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, makanan merupakan sumber energi bagi tubuh manusia. Fungsi energi dalam tubuh di antaranya, berolahraga, belajar, dan melakukan aktivitas yang lain. Manusia membutuhkan makanan sebagau sumber energi. Dengan mengkonsumsi makanan yang baik dan cukup, tubuh manusia dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.

    https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Ftelemed.ihc.id%2Fartikel-detail-152-8-Kandungan-Gizi-Penting-untuk-Hidup-Sehat.html&psig=AOvVaw3Q36pjRtQ37IZZT-0Dmwhe&ust=1691203428771000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBEQjRxqFwoTCNji0vD9wYADFQAAAAAdAAAAABAE


    Zat makanan yang berperan sebagai sumber energi adalah sebagai berikut: Karbohidrat Karbohidrat merupakan senyawa kimia yang tersusun atas unsur-unsur karbon. Bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat misalnya, beras, jagung, kentang, gandum, umbi-umbian, dan buah-buahan yang rasanya manis. Karbohidrat berperan sebagai sumber energi. 1 gram karbohidrat setara dengan 4 kilo kalori. Protein Protein merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, O, dan N. Terkadang juga mengandung unsur P dan S. Bahan makanan yang mengandung banyak protein, antara lain: Protein hewani, seperti daging, ikan, telur, susu, dan keju. Protein nabati, seperti kacang-kacangan, tahu, tempe, dan gandum. Fungsi protein antara lain sebagai sumber energi, pembangun sel jaringan tubuh, dan pengganti sel tubuh yang rusak.

    Lemak merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, dan O. Peran lemak untuk menyediakan energi sebesar sembilan kalori atau gram, melarutkan vitamin A, D, E, K, dan menyediakan asam lemak esensial bagi tubuh manusia. Lemak mulai dianggap berbahaya bagi kesehatan setelah suatu penelitian menunjukkan hubungan antara kematian akibat jantung koroner dengan banyak konsumsi lemak dan kadar lemak di dalam darah. Penyakit jantung koroner terjadi apabila pembuluh darah tersumbat atau menyempit karena endapan lemak yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri. Bahan makanan yang mengandung banyak lemak, antara lain: Lemak hewani, seperti keju, susu, daging, kuning telur, daging sapi, daging kambing, daging ayam, dan daging bebek. Lemak nabati, seperti kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan buah alpukat.

    Fungsi lemak di antaranya: Sumber energi (1 gram lemak setara dengan 9 kilo kalori) Pelarut vitamin A, D, E, dan K Pelindung organ tubuh yang penting Pelindung tubuh dari suhu yang rendah.
    sumber : https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/30/170000169/makanan-sebagai-sumber-energi?page=all

  • 4. mikroskop

    0

    Mikroskop

    Mikroskop (dari bahasa Yunani Kuno: μικρός, mikrós, "kecil" dan σκοπεῖν, skopeîn, "melihat") adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengamati benda yang sangat kecil dan benda yang tidak tampak oleh indra penglihatan secara langsung. Ukuran bayangan atau gambar yang dihasilkan oleh mikroskop dapat mencapai jutaan kali ukuran benda aslinya. Perbesaran yang dihasilkan oleh mikroskop bergantung pada jenis mikroskop yang digunakan. Jenis-jenis mikroskop dapat dikelompokkan dengan berbagai kategori. Salah satu caranya adalah melalui metode yang digunakan oleh instrumen tersebut untuk berinteraksi dengan sampel dan menghasilkan gambar. Contohnya dengan mengirimkan seberkas cahaya atau elektron melalui sampel di jalur optik, dan mendeteksi emisi foton dari sampel tersebut untuk membentuk bayangan atau gambar, ataupun dengan memindai permukaan sampel dengan jarak pendek menggunakan probe. Dua jenis mikroskop yang sering digunakan ialah mikroskop optik (sering kali disebut juga sebagai mikroskop cahaya) dan mikroskop elektronIlmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan mikroskop disebut mikroskopi.[1]

    Manfaat dari penggunaan mikroskop yaitu mampu mengukur benda-benda yang tidak dapat terukur dengan ketelitian tinggi oleh alat ukur konvensional, seperti bakterivirussel darah dan sel-sel tubuh makhluk hidup. Mikroskop memiliki skala ukur yang dapat berimpit dengan bayangan benda sehingga ukuran benda dapat diketahui dengan pasti.[2]

    https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fandarupm.co.id%2Fbagian-bagian-mikroskop%2F&psig=AOvVaw0WtC9qmcWsiAbv_UKJpkSE&ust=1691199838789000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBEQjRxqFwoTCNidm67ywYADFQAAAAAdAAAAABAE




    Jenis-jenis[sunting | sunting sumber]

    Mikroskop optik[sunting | sunting sumber

    Mikroskop optik, disebut juga mikroskop cahaya, merupakan jenis mikroskop yang pertama kali dibuat serta yang paling umum digunakan. Mikroskop optik bekerja dengan prinsip optika. Bagian-bagian dari mikroskop ini terdiri dari satu atau lebih lensa yang mampu menghasilkan gambar yang diperbesar. Perbesaran gambar dilakukan dengan meletakkan benda di bidang fokal dari lensa.[6]

    Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler.

    Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).

    Mikroskop Monokuler[sunting | sunting sumber]

    Mikroskop monukuler merupakan sebuah jenis mikroskop yang sangat sederhana. Mikroskop ini dilengkapi satu lensa okuler saja. Mikroskop monokuler ini termasuk ke dalam kelompok mikroskop yang menggunakan cahaya untuk mengamati detil di dalam sebuah sel, yang cahanya berasal dari sebuah cermin.[7]

    Mikroskop Elektron[sunting | sunting sumber]

    Dua jenis utama mikroskop elektron adalah mikroskop elektron transmisi (Transmission Electron Microscope (TEM)) dan mikroskop elektron pemindaian (Scanning Electron Microscope (SEM)). Keduanya memiliki serangkaian lensa elektromagnetik dan elektrostatik untuk memfokuskan berkas elektron berenergi tinggi pada sampel.

    Mikroskop Elektron Pemindaian (SEM)[sunting | sunting sumber]

    Mikroskop elektron pemindaian ini bekerja dengan sinar elektron (bahasa Inggris: electron beam) yang dihasilkan secara termionik dari sumber elektron (bahasa Inggris: electron gun), biasanya menggunakan katoda dilengkapi dengan filamen tungsten. Sinar elektron, dengan energi antara 0.2 keV hingga 40 keV, difokuskan melalui dua lensa kondensor sehingga membentuk spot dengan diameter antara 0.4 nm hingga 5 nm. Sinar yang melewati lensa kondensor kemudian diteruskan melalui scanning coils atau pasangan piring deflektor pada kolom elektron, pada bagian akhir lensa (lensa objektif). Deflektor tersebut mengarahkan sinar pada sumbu x dan y, untuk memindai sebuah area pada permukaan sampel. Selanjutnya sinar tersebut diteruskan pada spesimen yang diatur miring pada pencekamnya (sample holder). Interaksi antara sumber elektron dengan sampel menghasilkan elektron sekunder (secondary electron), diemisikan oleh atom-atom yang tereksitasi oleh sinar elektron, dan dideteksi menggunakan detektor elektron sekunder (Everhart-Thornley detektor). Berdasarkan posisi dan intensitas elektron sekunder yang terdeteksi, gambar atau projeksi sampel yang sedang dipelajari dapat ditampilkan pada layar monitor.[8]

    Mikroskop Transmisi Elektron (TEM)[sunting | sunting sumber]

    Dalam penggunaan mikroskop transmisi elektron, elektron melewati sampel, yang analog dengan mikroskop optik dasar. Proses ini membutuhkan persiapan sampel yang sangat hati-hati, karena elektron tersebar kuat pada sebagian besar bahan. Sampel juga harus sangat tipis (di bawah 100 nm) agar elektron dapat menembus sampel tersebut.

    sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop

  • Copyright © - Valentina Steva Ariena

    Valentina Steva Ariena - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan